Selasa, 07 Juni 2011

ARTIKEL

TIDUR BERJALAN (SOMNABULISME)

ARTIKEL
 

Oleh
DEVI NURHIDAYATI
NIM 091014265


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
2011



TIDUR BERJALAN (SOMNABULISME)

Ø  Definisi Operasional Somnabulisme (tidur berjalan)
Somnabulisme (tidur berjalan) berasal dari kata somnus = tidur dan ambulare = berjalan. Penderita tidur sambil berjalan dan melakukan perbuatan- perbuatan yang kompleks seperti dalam keadaan trance, dan tampaknya tidak sadar melakukan kembali beberapa pengalaman (seperti yang pernah dilakukannya sewaktu bangun/ jaga ) selagi dia tidur. Peristiwa ini disebut sebagai  slap wandelaar/ sleep walking.
Misalnya sambil tidur berjalan-jalan,mengemudikan mobil, memanjat genting, mandi, di sungai sambilmengail,bermain piano dan lain- lain. Hal ini disebabkan oleh pengalaman berupa shock emosional yang belum terselesaikan, yang menyebabkan timbulnya disasosiasi. Dan secara dramatis pengalaman- pengalaman tersebut  diulangi kembali dalam tidurnya. Ketika dalam trance ini (sewaktu tidur), biasanya penderita didominir oleh suatu ide, yang kemudian tidak disadari lagi ketika ia bangun.
Hampir seluruh penderita somnabulisme itu selalu menunjukkan symptom- symptom kesusahan, kerisauan, kelelahan serta ketidakstabilan emosi.
Ø  Jenis- jenis somnabulisme :
1.      Yang Monodeic
Semua tingkah laku somnabulistisnya selalu berelasi dengan ide saja, dan bentuk tingkah lakunya selalu sama.
2.      Yang Polydeic
Tingkah lakunya yang somnabulistis itu selalu berbeda pada waktu yang berlainan.

Ø  Penyebab tidur berjalan (somnabulisme)
Meskipun sepertiga kasus ini memiliki dasar keluarga (familial basis), penyebab pastinya belum diketahui (Fauci A.S., et.al., 2008). Namun menurut Ackroyd G (2007) ada empat faktor yang menjadi penyebab, yaitu:
1.      Genetika
a.       Somnambulisme lebih sering terjadi pada kembar monozigot dan sepuluh kali lebih sering didapatkan jika suatu first-degree relative memiliki riwayat somnambulisme.
b.      Dilaporkan pula adanya peningkatan frekuensi alel DQB1*04 dan *05.
Gen-gen DQB1 juga terlibat di dalam narcolepsy dan gangguan lain dari pengendalian motorik selama tidur, misalnya: gangguan perilaku Rapid Eye Movement (REM behavior disorder).
2.      Lingkungan
Beberapa kondisi yang merupakan penyebab somnambulisme antara lain.
1.      Kurang tidur (sleep deprivation)
2.      Jadwal tidur yang tidak teratur/kacau (chaotic sleep schedules)
3.      Demam (fever)
4.      Stres atau tekanan (stress)
5.       Kekurangan (deficiency) magnesium
6.      Intoksikasi obat atau zat kimia, misalnya
a.       alkohol,
b.      hipnotik/sedative (misal: Zolpidem),
c.       antidepresan (misal: bupropion, paroxetine, amitriptyline),
d.      neuroleptik (misal: lithium, reboxetine),
e.       minor tranquilizers,
f.       stimulan,
g.      antibiotik (misal: fluoroquinolone),
h.      medikasi anti-Parkinson (misal: levodopa),
i.        antikonvulsan (misal: topiramate),
j.        antihistamin.
3.      Fisiologis
Panjang dan kedalaman SWS (slow wave sleep), yang lebih besar pada masa anak-anak awal (young children), merupakan faktor yang meningkatkan frekuensi parasomnia pada anak-anak.
Kehamilan dan menstruasi meningkatkan frekuensi pasien dengan parasomnia (salah satunya adalah: somnambulisme)
Ø  Pemicu Terjadinya Tidur Berjalan
Menurut Prof.DR.dr. S.M. Lumbantobing, Sp.S(K), Sp.KJ. (2004), somnambulisme dapat dipicu oleh berbagai keadaan, seperti:
1. Deprivasi (kurang) tidur
2. Demam.
3. Stres.
4. Medikasi (misalnya: fenotiazin, kloralhidrat, lithium).
5. Gangguan lain yang menyebabkan terbangun dari tidur (arousal), misalnya: OSA (Obstructive Sleep Apnea), kandung kencing penuh, suara keras.


Ø  Patofisiologi (Riwayat Timbulnya Penyakit)
Somnabulism memiliki ketidaknormalan pada pengaturan slow wave sleep. Disosiasi yang terjadi diantara tidurnya tubuh dan akal muncul dari aktivasi jalur thalamocingulate dengan persisting deactivation dari sistem thalamocortical arousal lainnya.
Ø  Tanda dan Gejala
A.    Penderita somnambulisme dapat melakukan aktivitas seperti berikut:
B.     Dapat memiliki keadaan sebagai berikut:
1.      Bila bicara, jarang bermakna. Dapat juga berkata jorok.
2.      Berjalan di seputar kamarnya atau di rumahnya.
3.      Berjalan jarak jauh.
4.      Mendadak duduk di tempat tidur.
5.      Mengendarai (menyetir) mobil dalam keadaan tidur.
6.      Kencing di tempat yang tidak biasanya (biasanya anak-anak)
7.      Mata terbuka dan ekspresi wajahnya kosong.
8.      Sulit bangun saat somnambulisme berlangsung.
9.      Tidak ingat kronologis kejadiannya.

Ø  Pedoman Diagnostik
Menurut PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia) III Tahun 1995, somnambulisme memiliki kode diagnostik F51.3.
Gambaran di bawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti:
a.       Gejala yang utama adalah satu atau lebih episode bangun dari   tempat tidur, biasanya pada sepertiga awal tidur malam,    dan terus berjalan-jalan;  (kesadaran berubah)
b.      Selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong  (blank, staring face), relatif tak memberi respons terhadap upaya orang lain untuk memengaruhi keadaan atau untuk berkomunikasi dengan penderita, dan hanya dapat disadarkan/dibangunkan dari tidurnya dengan susah payah.
c.       Pada waktu sadar/bangun (setelah satu episode atau besok paginya), individu tidak ingat apa yang terjadi.
d.      Dalam kurun waktu beberapa menit setelah bangun dari episode tersebut, tidak ada ganggu aktivitas mental, walaupun dapat dimulai dengan sedikit bingung dan disorientasi dalam waktu  singkat.
e.       Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik.
Somnambulisme harus dibedakan dari serangan Epilepsi Psikomotor dan Fugue Disosiatif (F.44.1).
Menurut Perdossi (2006), kriteria diagnosis untuk somnambulisme adalah sebagai berikut:
A.    Klinis
1.      Biasanya terjadi pada 1/3 pertama waktu tidur (NREM stadium 3-4)
2.      Penderita bangun duduk di tempat tidur, membuka mata, membuka selimut, bergerak berputar seperti bertujuan, dan berusaha meninggalkan tempat tidur.
3.      Anak dapat berjalan ke kamar tidur orang tua dan memberikan respon sederhana terhadap pertanyaan dan perintah.  Kadang-kadang kencing.
4.      Penderita mencoba berpakaian, lalu berjalan mengelilingi tempat tidur tapi menolak rintangan. Mengucapkan beberapa kata, dapat naik tangga, memakai alat-alat dapur, dan berusaha  menyiapkan makanan.
5.      Membuka pintu depan rumah, berjalan beberapa jauh, dan bahkan mengendarai mobil.
6.      Kecelakaan dapat terjadi akibat jatuh dari tangga, jendela, atau sesudah berjalan di luar rumah. Penderita biasanya mau diajak ke tempat tidur tanpa perlawanan.
7.      Usaha untuk menghalang-halangi atau membangunkan haruslah dihindari karena menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan keinginan melarikan diri yang dapat mencetuskan kekerasan mendadak.
8.      Tidak ada mimpi, tidak ingat apa yang terjadi, dan sesudahnya segera tidur lagi.

B.     Laboratori
1.      Polysomnography untuk membedakan dengan gangguan tidur yang lain.
2.      Rekaman video sangatlah membantu melihat pola serangan.
C.    Radiologis
Tidak ada kelainan.

D.    Gold Standar
Polysomnography:
      Tampak gelombang delta voltase tinggi pada stage 1 dan 2 NREM selama beberapa detik sebelum terjadinya sleep walking tanpa ada gambaran klinis epilepsi. Sering terbangun langsung dari stadium 1-2 NREM disertai atau tanpa sleep walking. Rekaman video dapat menunjukkan pola aktivitas serangan.
E.     Patologi Anatomi
      Normal.
Ø  Pemeriksaan Penunjang
Polysomnogram.
            Perilaku abnormal selama SWS (slow wave sleep) merupakan diagnostik.
Hypersynchronous aktivitas gelombang-delta lambat (slow delta-wave) telah terobservasi saat mengukur penderita somnambulisme yang sedang tidur dengan electroencephalogram.
Ø  Penatalaksanaan

A. Antidepresan trisiklik
 Mekanisme kerjanya: memiliki efek antikolinergik perifer dan sentral dan berefek sedatif, sehingga dapat menghalangi active reuptake dari norepinephrine dan serotonin.
Contoh:
1.      Amitriptyline
Dosis dewasa:
30-100 mg/hari PO hs
Dosis anak-anak:
0.1  mg/kg berat badan PO hs; dinaikkan jika ditoleransi lebih dari 2-3 minggu sampai
0,5-2 mg/hari hs.
Dosis remaja (adolescents):
25-50 mg/hari PO hs; naikkan bertahap hingga 100 mg/hari dalam dosis terbagi.
2.      Nortriptyline

Dosis dewasa
25 mg PO tid/qid; tidak melebihi 150 mg/hari.
Dosis anak-anak
<25 kg: Tidak direkomendasikan
25-35 kg: 10-20 mg/hari PO
35-54 kg: 25-35 mg/hari PO
>54 kg: diresepkan seperti dosis dewasa.
B. Benzodiazepin
Mekanisme kerjanya:
Benzodiazepin mengikat reseptor spesifik yang berhubungan dengan GABA-binding sites pada saluran klorida (chloride channels).
Frekuensi pembukaan channel meningkat, meningkatkan aliran ion klorida menuju neuron. Indeks terapetik yang relatif tinggi dan potensial penyalahgunaannya yang rendah, menyebabkan benzodiazepin merupakan terapi pilihan untuk sedatif-hipnotik.
Contohnya:
Clonazepam
Dosis dewasa
0,5 mg PO hs dosis permulaan untuk gangguan tidur; dapat ditingkatkan secara cepat hingga
1        mg prn (jika perlu)
Dosis anak-anak
0.25 mg PO 1 jam sebelum hs dosis permulaan; dinaikkan secara berhati-hati.


C.                 Treatment Berdasarkan Teori Sigmund Freud
· Teknik Analisis Mimpi
            Ketika tidur, kontrol kesadaran menurun, dan mimpi adalah isi- isi ungkapan tak sadar karena  turunnya kontrol kesadaran itu. Klien melaporkan apa yang diimpikannya dalam asosiasi bebas, menjadi bahan kaya untuk dianalisis terapis.
·         Treatment lain yang dapat dilakukan yaitu dengan metode hipnosa dan terapi relaksasi yang mungkin dapat diingat kembali episode atau pengalaman pahit di masa lampau, iamengintegrasikan pengalaman ini dengan kepribadiannya kembali.
Penyulit
1. Rasa malu
2. Risiko cedera
Prognosis
1. Kemungkinan bisa membaik sangat besar.
2. Mengganggu prestasi belajar.
3. Pada orang dewasa dilaporkan mempunyai risiko gangguan psikiatri, gangguan tidur lainnya.
Bahaya
Sleepwalking sebenarnya tidak membahayakan, kecuali bila penderita melakukan aktifitas yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti aktifitas di luar rumah atau memasak dengan menggunakan api.
Bila kejadian tidur berjalan ini terjadi hampir tiap hari atau dengan frekuensi yang sering, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar segera diketahui penyebab pastinya.


Pencegahan
Saran untuk penderita somnambulisme:
1. Sebaiknya tidak banyak minum sebelum tidur.
2. Pintu dan jendela tempat penderita tidur sebaiknya dikunci/tertutup rapat, agar penderita tidak dapat keluar.
3. Berhati-hati dengan obat yang dikonsumsi, siapa tahu dapat  memperberat somnambulisme-nya.
4. Singkirkanlah semua benda yang membahayakan/melukai penderita (misalnya: terinjak, dsb).
5.  Lakukan higiene tidur dengan disiplin.
6. Teratur minum obat dan mematuhi nasihat dokter yang merawatnya.
7. Kontrol teratur sesuai jadwal dari dokter atau rumah sakit.
Higiene tidur menurut Prof.DR.dr. S.M. Lumbantobing, Sp.S(K), Sp.KJ. (2004):
1. Tidur dan bangun teratur, pada jam yang sama, setiap harinya.
2. Tidur dengan waktu yang cukup agar puas di pagi hari.
3. Berolahraga setiap hari. Jangan berolahraga sebelum tidur atau larut sore atau malam hari.
4. Makan teratur.
5. Dengarlah musik yang lembut sebelum mematikan lampu untuk tidur.
6. Pakailah tempat tidur twin bila teman tidur Anda lasak.
7. Hindarilah gangguan fisik berupa: cahaya, dingin, panas, dan suara berisik.
8. Aturlah dengan dokter Anda mengenai obat yang Anda butuhkan, sekiranya ada. Hindari obat yang merangsang.
9. Gunakanlah kasur yang lembut dan bantal yang empuk agar tidur Anda menyenangkan.
10. Bila Anda terbiasa tidur siang, lakukanlah pada waktu yang sama. Sesudah makan siang merupakan waktu yang baik. Jangan tidur lebih dari 45 menit.
11. Kencing dulu sebelum naik ke tempat tidur (diajarkan untuk anak-anak).
            Namun ada beberapa kondisi yang membutuhkan perawatan. Karena beberapa orang yang tidur sambil berjalan ada pula yang bisa makan, tapi mereka tidak mengetahuinya. Bahkan ada beberapa kasus yang melakukan hubungan seksual dalam tidur. Di tahap ini, orang bisa melakukan tindak kekerasan dan baru menyadarinya setelah terbangun.










REFERENSI

Kartono,Kartono. 2009. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju


CARA BELAJAR EFEKTIF SUKSES AKADEMIS???

 
Oleh: Devi Nurhidayati
          
Mengapa cara belajar perlu diperhatikan?
Banyak dari kita yang tidak memperhatikan cara belajar. Tidak jarang dari kita yang berpikir mengapa kita masih sulit mengerjakan soal ulangan, padahal sudah belajar semalam suntuk. Mungkin kita mengira bahwa tingkat kecerdasan kita berbeda- beda dengan orang lain. Tapi itu semua bisa diatasi dengan cara kita menerapkan cara belajar yang efektif. Kita terlahir dengan kemampuan yang berbeda- bada. Namun kita bisa meraih cita- cita yang sama dengan orang lain asalkan kita mau berusaha dan menerapkan cara belajar efektif.
Bagaimanakah cara belajar yang efektif????
Tips-tips dari teman kamu di seluruh dunia soal belajar yang efektif.
1. Selalu ulang kembali pelajaran yang telah didapat. Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, kamu sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum kamu tahu. Jadi begitu pulang sekolah, kamu hanya mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan.
2. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran di sekolah. Materi yang kamu dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu kamu menghapal ulang pelajaran.
3. Coba untuk mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja kamu dapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo kamu mau membaca kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik. Susah lupanya.
4. Cara lain adalah dengan membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kata-katamu sendiri. Supaya dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan kamu tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama. Kartu-kartu tersebut efektif untuk mengulang dan membaca singkat kala senggang.
5. Selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.
6. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, kamu menjadi lebih paham akan materi tersebut.
7. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya : selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.
8. Ada beberapa temanmu yang menyukai waktu belajar di siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktifitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang. Boleh juga tuh!
9. Kalau badan capek, bakal susah buat konsentrasinya. Beberapa temanmu menyarankan untuk libur dulu dari acara olah raga atau kegiatan fisik lainnya sehari menjelang ulangan umum.
10. Belajar sambil mendengarkan musik memang asik. Pilih musik yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven ato Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, kayak matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajarmu akan selalu berisi dan penuh semangat. . .

Selasa, 31 Mei 2011

Bagaimana cara berpikir positif?


BAGAIMANA CARA BERPIKIR POSITIF ???
Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Jika dapat berpikir positif dengan cara yang tepat dapat memperoleh manfaat yang positif juga untuk itu Sangatlah berarti membangun sikap dan perilaku positif.
 Ada 12 cara untuk membangun sikap menjadi lebih Positif, antara lain :
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis.
Orang yang pesimis itu fokus kepada yang negative (seperti memandang segelas air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis fokus memandang yang positif (seperti memandang segelas air sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak bergumul, merengek, dan membenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu tidak berdaya. “Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karena itu saat ini pergunakanlah sebaik- sebaiknya.
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
Mengembangkan sikap-sikap positif tidak berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap-sikap positif tidak berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah. Masalah juga selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu, kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.
4. Kamu bisa memilih cerita
Mulailah dengan menolak hal-hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata-kata yang positif, pemikiran-pemikiran yang positif, dan perasaan-perasaan yang positif, maka orang-orang (serta hal -hal) yang positif akan tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas- tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka orang-orang disekelilingmu pun merasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”
6. Kamu bisa memilih lebih peka.
Kalau kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman-pengalaman positif. Misal, bila kamu mendengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.
7. kamu bisa memilih humor.
Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat membantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.
8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalakan orang lain atas kekalahan itu dan kalau kamu tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang.
9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau kamu benar perduli terhadap sesama, mereka akan melihat  kebaikanmu tanpa kamu memamerkannya kepada orang lain. Mereka akan mengetahuinya sendiri dari cara kamu berbuat kebaikan dan keikhlasan kamu, berbuatlah baik kepada sesama karena Tuhanmu
10. Kamu bisa memilih bersyukur
Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
11. Kamu bisa memilih beriman
Percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan terselesaikan dan percaya bahwa kamu bisa menyelesaikan sendiri.
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan.
By: DEWI SETYANINGRUM